Dodol Pepaya
Awet tanpa bahan pengawet
Disusun oleh :
Kelompok Penghijauan
SD NEGERI 1 KARANGDUWUR
UPT DINAS DIKPORA UNIT KECAMATAN
PETANAHAN
KABUPATEN KEBUMEN
PROVINSI JAWA TENGAH
2016
LATAR BELAKANG
Daerah pesisir pantai selatan banyak ditanami berbagai jenis
pohon papaya. Pepaya yang paling banyak ditanam adalah jenis pepaya Kalifornia.
Begitu pula di SD Negeri 1 Karangduwur, sekolahku ini juga ikut membudidayakan
tanaman papaya kalifornia di pekarangan sekolah. Buah pepaya yang masak dikupas
oleh ibu guru dan dipotong untuk dikonsumsi oleh siswa- siswa SD Negeri 1
Karangduwur dalam rangka pembiasaan makan buah. Rasanya enak sekali. Kami
bergiliran dari kelas 1, 2, 3, 4, 5, dan kelas 6. Seringkali buah papaya yang
masak sangat banyak sehingga kami berusaha mengawetkan buah pepaya dengan cara
membuat “dodol pepaya”. Rasanya enak. Bagi teman-teman yang tidak suka buah
papaya, mungin bisa mencoba makan dodol papaya ini. Dodol pepaya bisa awet
selama 1 bulan tanpa bahan pengawet jika cara mengemasnya benar. Pasti
teman-teman penasaran, apa tips dan trik mengawetkan dodol ini tanpa bahan
pengawet. Ikuti penjelasannya di sini ya teman-teman…
A.
Alat
dan bahan
1. Alat
a. Jadi (penggorengan besar dari
tembaga)
b. Soled kayu besar untuk mengaduk
adonan.
c. Panci
d. Saringan santan
e. Loyang
2. Bahan
a. Papaya kalifornia (mengkal) : 5
kg
b. Tepung ketan (Rose Brand) : ½
kg
c. Gula pasir : 1
½ kg
d. Kelapa : 1 butir untuk 1 liter santan
e. Garam secukupnya
f.
Vanili
secukupnya
B. Proses pembuatan dan pengemasan
1. Proses pembuatan
a. Kupas dan bersihkan papaya kalifornia
mengkal, kukus selama 30 menit, haluskan.
|
b. Campurkan santan, tepung, dan garam,
masak dengan api besar sambil diaduk - aduk.
|
c. Setelah mendidih, masukkan papaya
halus sambil terus diaduk.
|
d. Setelah adonan mengental masukkan
gula pasir sambil terus diaduk.
|
e. Terakhir masukkan vanili, aduk terus
adonan hingga matang dan kalis kurang lebih 3 jam. Dinginkan dodol sebelum
dikemas.
2. Proses pengemasan
a. Siapkan plastik bening ukuran 9 x 13,
untuk membungkus dodol pepaya.
c. Ambil potongan dodol papaya menggunakan soled plastik agar
dodol tidak tersentuh tangan
d. proses pengemasan dodol pepayaBungkus potongan dodol papaya menggunakan plastik bening
dengan cara dipilin, kemudian diberi label dan dilipat pada ujungnya.
e. Setelah dodol papaya terbungkus,
kemas dodol menggunakan mika.
f.
Dodol
siap dipasarkan.
Dalam proses memasak, campuran dodol harus dimasak sampai
benar-benar matang dan tanak agar dodol lebih awet.
Dalam proses pengemasan, adonan matang dodol papaya tidak
boleh tersentuh tangan secara langsung. Hal ini dapat mengakibatkan dodol cepat
menjamur dan tidak awet. Sehingga kehigienisan adonan dodol sangat menentukan
keawetan dodol.
Dodol yang sudah dikemas ini kami jual dengan harga Rp
10.000. Biasanya kami pasarkan melalui koperasi sekolah atau kantin sekolah. Di
kantin sekolah kami wali siswa sering ikut membeli makanan saat menunggu
putra-putri mereka. Hal ini menjadi peluang pasar bagi kami. Selain itu,
teman-teman juga sering ikut membeli dodol papaya ini. Teman-teman kami yang
tidak suka memakan pepaya lama kelamaan suka memakan dodol papaya. Kami
membantu mereka membiasakan makan buah papaya sedikit demi sedikit.
Selain itu, dari pembuatan dodol papaya kami belajar
berwirausaha. Modal yang kami keluarkan
terbilang kecil karena bahan utamanya sudah tersedia di sekolah. Kami senang
dengan kegiatan ini. Kami dapat belajar, berekreasi, sekaligus mendapatkan
laba. Ilmu kami dapat, keuntungan juga mendekat.
Selamat menikmati
Salam CERIA
Cerdas Ramah Inovatif Amanah
sampai jumpa di pengalam berikutnya teman-teman...
dodole ternyata enak lho...jadi pingin pesen ....he...he...
BalasHapus