Perolehan
Juara II Bidang Perpustakaan dalam ajang Lomba Budaya Mutu Nasional
ke-3 di Kalimantan tahun 2016 lalu menjadi dorongan luar biasa bagi kami untuk bergerak
lebih aktif lagi dalam bidang perpustakaan. Meskipun jumlah koleksi buku masih tergolong minim, ini tak menjadi penghalang kami untuk terus berusaha memberikan yang terbaik bagi siswa dan masyarakat. Semenjak tahun 2011, Perpustakaan Ceria belum pernah mendapat bantuan buku dari Pemerintah Pusat maupun daerah. Namun, sekolah memprogramkan sumbangan buku bacaan bekas maupun baru bagi siswa yang sudah lulus. Dari program ini, ternyata banyak pihak yang antusias dan turut menyumbangkan buku untuk menambah koleksi di perpustakaan kami. Tak masalah bila buku yag disumbangkan bukan buku baru, karena ilmu tak mengenal bekas dan baru. Asalkan kondisi buku masih bisa dimanfaatkan, nilai ilmu dalam buku tersebut tak akan berkurang.
Perpustakaan sekolah kami menjadi sudut pengetahuan yang sangat berarti. Dari tempat ini kami belajar banyak hal, karena ada berbagai sumber ilmu di dalamnya. Berbagai koleksi buku dalam perpustakaan ada di sini. Di SD Negeri 1 Karangduwur, kegiatan membaca buku bisa dilakukan di mana saja. Apalagi saat ini kami tengah menggalakkan Gerakan Literasi Sekolah. Kegiatan Literasi sekolah menjadi kegiatan rutin sebagai pembiasaan membaca bagi seluruh siswa. Dalam Kegiatan Literasi ini, siswa diwajibkan membaca buku selain buku pelajaran untuk memperkaya pengetahuan mereka. Bisa buku cerita fiksi, buku pengetahuan umum, maupun seri pengetahuan yang lainnya. Dampak dari kegiatan ini luar biasa. Selain melatih siswa memahami satu-persatu kalimat dan mencerna maknanya, kegiatan literasi juga menjadi kesempatan bagi siswa untuk menambah pengetahuan sesuai keinginan mereka. Gerakan Literasi Sekolah juga dapat memperkuat penumbuhan budi pekerti dalam rangka Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).
Kegiatan Literasi sekolah dilaksanakan setiap hari dengan meluangkan 15 menit untuk membaca buku non pelajaran sebelum kami mulai belajar. Seluruh siswa bebas memilih buku yang ada di pojok baca masing-masing kelas. Secara periodik, guru mengganti buku dalam pojok baca agar siswa tidak bosan. Jangan salah ya, wali siswa di sekolah kami juga ikut serta dalam gerakan literasi. Sambil menunggu putra-putrinya selesai belajar, mereka tak segan membaca buku yang tersedia dalam rak buku di Gazebo sekolah kami.
Setiap kegiatan tengah semester, kami juga mengadakan berbagai pertandingan dan perlombaan yang berkaitan dengan kegiatan perpustakaan. Misalnya lomba bercerita, menulis ringkasan buku, dan siswa dengan jumlah buku bacaan terbanyak.
Mari membaca, mari memperkaya diri dengan ilmu....
Sampai jumpa
Komentar
Posting Komentar